Ketika saya menulis ini, ingatanku penuh tentangmu, tentang kita, tentang mimpi masa depan kita. Mungkin aku sudah banyak lupa apa saja yang kita impikan bersama. Tapi dalam hatiku, aku akan terus berusaha mencatatnya dalam doa. Aku selalu mengaminkan mimpi dan doa kita bersama.
Ketika ingatan liarku bermain di alam imajinasi, aku selalu membayangkan ada kamu disini, disisiku. Tak jauh, hanya selemparan batu. Seperti biasa, aku dan kamu saling menguatkan dan bertautan satu sama lain. Tak lebih.
Aku selalu membayangkan kamu menjadi pendamping hidupku suatu saat nanti. Menjadi imam yang dipilih oleh Allah SWT untuk menahkodai bahtera rumah tangga kita. Menjadi penunjuk jalan bagi kita sekeluarga. Itulah cinta.
Sepertinya aku terlalu banyak berkata yang tak jelas. Entah, mungkin memang aku dimabuk rindu padamu. Pada setiap serpihan kenangan kita.
Terima kasih telah menjadi penguat selama ini.
Aku hidup jauh darimu, bukan berarti terpisah darimu. Aku yakin itu.
Kepada yang namanya tak mau disebut di dalam skripsi
Ditulis di Kamar Kost, Desa Wuring, Kab. Maumere, NTT
1 Februari 2014, 22:06 Wita
@adliencoolz 